Bahaya Boraks dalam Makanan
Oleh : Kayuya
Picture By : encrypted-tbn0.gstatic.com
Makanan
sering diistilahkan sebagai segala sesuatu yang dapat dimakan atau dikomsumsi
dan tidak mendatangkan bahaya bagi orang yang mengkomsumsinya. Pada umumnya
bahan makanan mengandung beberapa unsur atau
senyawa seperti air, karbohidrat, protein, vitamin,
lemak, enzim, pigmen dll. Bergantung pada sifat alamiah dari makanan tersebut.
Saat ini kita perlu berhati-hati
dalam memilih maknan, karena tak sedikit makanan yang dijajakan sekarang ini mengandung bahan berbahaya, apabila dikomsumsi
akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Kualitas makanan adalah keseluruhan sifat-sifat dari makanan tersebut yang berpengaruh terhadap penerimaan dari konsumen. Menurut Afrianti (2005), atribut kualitas makanan
terdiri atas:
- Sifat indrawi/organoleptik yaitu sifat-sifat yang dapat dinilai dengan panca indra seperti sifat penampakan (bentuk, ukuran, warna), atau rasa (asam, asin, manis, pahit dan flavor) tekstur yaitu sifat yang dinilai dari indra peraba.
- Nilai gizi yaitu seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineal, lemak dan serat.
- Keamanan makanan yang dikonsumsi yaitu terbebas dari bahan-bahan pencemar atau racun yang bersifat mikrobiologis dan kimiawi.
Pengawet makanan adalah zat yang
digunakan untuk menjaga agar makanan tetap dalam kondisi segar dan stabil serta
mampu memperpanjang umur simpan suatu makanan. Jenis makanan yang biasa
menggunakan pengawet seperti buah-buahan kaleng, daging serta berbagai
jenis makanan kering, sayuran, dan hampir semua makan instan yang beredar di
toko dan supermarket.
Bayaknya pedagang yang tidak
bertanggung jawab kemudian menjalankan cara apapun untuk mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda, sebagai konsumen cerdas kita perlu
pandai-pandai memilah bukan? Mencampurkan boraks dan formalin sebagai pengawet
makanan yang murah meriah misalnya.
- BORAKS
Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi,
Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat. Boraks berupa bubuk putih yang terdiri dari kristal-kristal
tak berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks mengandung senyawa boron yang
diperoleh secara alami dari hasil proses kristalisasi penguapan tambang garam
atau kawah lumpur. Selain terbentuk secara alami, zat kimia ini juga dapat
diproduksi secara buatan dari berbagai kumpulan senyawa boron.
Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan
pembersih, pengawet kayu, antiseptik, dan pengontrol
kecoa. Selain itum borak juga sering digunakan sebagai campuran dalam pembuatan
detergen, glasir enamel gigi buatan, plastik, antiseptik, pembasmi serangga,
salep kulit, dan pengawet kayu.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.722/Menkes/Per/IX/1988, boraks merupakan salah satu dari jenis bahan
tambahan pangan yang dilarang digunakan dalam produk makanan. Dampak buruk bagi
kesehatan dari boraks yaitu menyebabkan iritasi saluran cerna yang ditandai
dengan sakit kepala, pusing, muntah, mual, diare, penyakit kulit yakni
kemerahan pada kulit, diikuti dengan terkelupasnya kulit ari. Gejala
lebih lanjut ditandai dengan badan menjadi lemah, kerusakan ginjal, pingsan,
bahkan shock dan kematian bila tertelan 5-10g boraks. Kemungkinan adanya
boraks yang terkadung dalam sampel bakso daging sapi A dan B yang tidak
terdaftar pada BPOM memunculkan alasan dilakukannya analisis sebagai kontrol
kualitas.
Mengkomsumsi makanan yang mengandung borak memang
tidak serta merta memberikan akibat buruk secara langsung, tetapi boraks akan
menumpuk sedikit demi sedikit karena sifatnya diserap dan mengendap di dalam
tubuh. Mengkomsusi makanan mengandung boraks dalam jumlah berlebihan dapat
mengganggu fungsi otak, hati dan ginjal. Dalam jumlah banyak, borak dapat
menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem
saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis sianosis, turunnya tekanan darah,
hingga kematian.
Struktur fisik boraks.
Struktur kimia boraks.
- Karak/lempeng (kerupuk beras), biasanya dijadikan sebagai komponen pembantu pembuatan gendar (adonan kerupuk)
- Mie, penambahan boraks pada mie mampu membantu memberi bentuk dan tekstur lebih kenyal dan padat.
- Lontong, sebagai pengeras.
- Ketupat, sebagai pengeras.
- Bakso, sebagai pengawet dan pengeras.
- Cenil, sebagai pengeras.
- Kecap, sebagai pengawet.
Makanan yang mengandung boraks dapat dikenali dari ciri-ciri berikut ini:
- Bentuk dan tekstur lebih kenyal dan padat.
- Memiliki bau menyengat atau mencurigakan.
- Makanan tidak rusak sampai tiga hari, pada suhu kamar sekitar 25 derajat Celcius.
- Makanan dapat bertahan lebih dari 15 hari, pada suhu lemari es sekitar 10 derajat Celcius.
Boraks adalah
salah satu zat kimia yang mudah ditemukan di pasaran karena harganya relatif
murah. Jadi, tak heran jika banyak pedagang nakal menambahkan zat kimia satu
ini untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan modal usaha
yang seminim mungkin.