Literatur Kimia Primerdan Sekunder
Bahan
rujukan umum atau reference source
disebut juga koleksi referensi. Dalam American
Library Assocation Glossary of Library Terms disebutkan disebutkan dua definisi
untuk bahan rujukan, yaitu : (a) sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian
rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak
untuk dibaca secara keseluruhan ; dan (b) sebuah buku yang penggunaannya
terbatas dalam gedung perpustakaan.
Sementara
itu dalam Harrod’s Librarians Glossary memberikan pengertian sebagai berikut :
(a) buku rujukan adalah buku-buku yang di susun untuk memberikan informasi
seperti kamus, ensiklopedia, kamus ilmu bumi, buku tahunan, buku petunjuk, bibliografi,
dan abstrak. Kesemuanya disusun guna memberikan informasi tertentu dan lebih
dimaksudkan sebagai sekedar sumber acuan dari pada untuk dibaca secara keseluruhan
; (b) buku rujukan adalah buku yang disimpan unuk dijadikan sumber informasi
yang digunakan di dalam gedung perpustakaan saja.
Irawati
Singarimbun menambahkan bahwa fakta-fakta dalam bahan rujukan dikumpulkan dari berbagai
sumber dengan susunan khusus sehingga dapat digunakan dengan mudah dan cepat.
Kemudian dia mengelompokkan bahan rujukan umum menjadi dua jenis, yaitu : (a)
jenis bahan rujukan yang memberikan informasi langsung seperti ensiklopedi,
kamus, direktori, alamak, sumber biografi, sumber geografi atau peta, buku statistik,
sedangkan (b) jenis bahan rujukan yang memberikan petunjuk kepada suatu sumber
informasi seperti katalog, bibliografi, indeks, dan abstrak. Bagian ini disebut
dengan istilah sarana bibliografi.
Sarana
bibliografi atau bibliographic tools adalah alat atau sarana untuk menemukan
bibliografi. Bibliografi adalah semua daftar terbitan, baik yang tercetak atau yang
terekam. Semua karya tulis secara konseptual dimaksudkan untuk dibaca oleh orang
lain. Kumpulan dari karya tulis yang terbaca tersebut dapat membentuk akumulasi
suatu pengetahuan. Karena itu, semakin banyak karya tulis yag terbaca, akan
semakin kuat pula akumulasi pengetahuan itu. Pengetahuan itupun semakin
tersebar sejalan dengan tersebarnya karya tulis.
Sarana
bibliografi berusaha untuk mencatat semua bahan pustaka yang pernah diterbitkan.
Di manapun penerbitan dilakukan, dalam bentuk apapun diterbitkan, hendaknya ada
catatan tertulis mengenai sesuatu karya yang pernah diterbitkan. Seorang yang
bekerja dalam bidang bibliografi akan berkutat dengan berbagai jenis terbitan
dan tidak boleh membedakan kapan bahan pustaka itu diterbitkan.
Ada
sarana bibliografi yang mencatat bahan-bahan pustaka kuno, sebaliknya ada pula
sarana bibliografi yang hanya mencatat bahan-bahan pustaka yang baru
diterbitkan. Ada pula pembatasan bibliografi berdasarkan wilayah atau daerah
dan ada pula bibliografi yang membatasi pada tahun terbit.
A.
Jenis-jenis Koleksi Primer
1.
Ensiklopedi
Ensiklopedi
dapat didefinisikan sebagai: “Sebuah karya ilmiah berisi informasi yang sangat
luas, dalam berbagai bidang pengetahuan, dan biasanya disusun secara alphabetis subyek atau nama”. Istilah “sangat
luas” bukan berarti semuanya. Istilah
tersebut hanyalah menggambarkan sebagai sesuatu yang sangat luar biasa,
seperti dengan istilah yang digunakan oleh Diderot, bahwa sebuah ensiklopedi
memiliki nilai yang bersifat mistisius. Bukan mistik yang berarti tidak nyata,
namun mendekati itu karena sangat luar biasa.
Setiap
ensiklopedi yang diterbitkan, biasanya menguraikan banyak artikel secara
detail, seringkali pula disertai daftar bacaan pada setiap bagian atau
sub-bagiannya; ada uraian singkat dan ada uraian yang panjang disertai
informasi tentang berbagai data seperti tanggal lahir dan kematian para ilmuwan
terkenal, lokasi geografis dan peristiwa-peristiwa bersejarah. Cakupan ini
menyebabkan ensiklopedi sangat ideal untuk dikatakan sebagai bahan rujukan. Dan
ensiklopedi yang besar seringkali menjadi tumpuan pustakawan untuk memberikan
jawaban terhadap berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para pemakai
perpustakaan ataupun pencari informasi lainnya.
Bahan
pustaka yang tertulis pada bagian bawah artikel membantu pembaca untuk dapat
menemukan informasi tambahan yang diperlukan untuk memperkaya wawasan keilmuan
atau khazanah keilmuan, ataupun untuk memperoleh penjelasan yang dianggap
kurang komplit ketika membaca artikel yang ada dalam sebuah ensiklopedi.
Artikel dalam ensiklopedi merupakan sebuah rangkuman dari konsep yang sangat panjang, bukan hanya sekedar
sebuah potongan atau bagian dari konsep tersebut.
Hugh
Kenner secara cerdik meringkas isi dan tujuan ensiklopedi sebagai berikut: “Ensiklopedi membuat kita seperti melompat
dari suatu masa yang sangat panjang, dan ensiklopedi merupakan suatu yang tak
mungkin ditulis hanya oleh seseorang, dan setiap orang hendaknya membacanya”.
Bukannya
tidak mungkin terjadi kritikan terhadap sebuah ensiklopedi. Jika ini ada
mungkin disebabkan karena penyusunan sebuah ensiklopedi memerlukan waktu yang
cukup lama sehingga begitu selesai penyusunannya, mungkin pengetahuan yang
dicakupnya sudah bergerak maju dan berkembang, sehingga apa yang diuraikan
dalam ensiklopedi dapat dikatakan ketinggalan.
Saat
ini berbagai ensiklopedi disusun dengan bebagai tujuan pula. Tetapi intinya
adalah untuk mengumpulkan dan mengorganisir pengetahuan yang tersebar di
berbagai belahan dunia, atau untuk memenuhi kebutuhan informasi para pembaca.
Hampir semua bidang pengetahuan dan informasi dikupas, dirinci dan dijelaskan
melalui berbagai artikel yang disusun secara detail dan didukung oleh
fakta-fakta yang akurat.
Berdasarkan
cakupannya ensiklopedi bisa dibedakan menjadi:
-
Ensiklopedi umum,
yang tidak mambatasi cakupannya pada subyek tertentu. Contoh:
Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Ichtisar, 1983-.;
Encyclopedia Americana. New York: Grolier, 1986. 30 jilid.
-
Ensiklopedi khusus,
yang membatasi cakupannya pada bidang atau subyek tertentu. Contoh:
Ensklopedi Islam.
Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993. 5 jilid;
Ensiklopedi Ijmak: Persepakatan Ulama dalam Hukum Islam. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan
Masyarakat (P3M), 1986;
Syekh Imam Syihabuddin Abi Abdillah Yaquut bin Abdullah
al-Hamawiy arRuumiy al-Baghdadiy. Mu’jam Al-Udaba’. Beirut: Dar Ihya’ atTuraats al-Arabiyyi. 1936. (c18) jilid.
2.
Kamus
Kamus
berisi daftar kata dasar suatu bahasa yang disusun menurut abjad. Kamus yang
baik disertai dengan keterangan mengenai bentuk, tanda baca, fungsi, asal-usul
atau sejarah kata,arti, sinonim, antonim, sintaksis dan ungkapan tiap kata. Ada
kamus yang memuat semua keterangan tersebut secra lengkap, dan ada kamus yang
hanya memuat beberapa bagian saja. Istilah lain dari kamus adalah; daftar
kata/istilah, takarir, glosari, leksikon, dan mu’jam. Menurut isinya, kamus
dibedakan menjadi:
-
Kamus umum
Contoh:
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990;
Abi al-Fadhal Jamaluddin Muhammad bin Mukrim ibn Mandhur
al-Afriqiy al-Mishriy. Lisan al-Arab.
Beirut: Dar al-Fikr, 1997. 15 jilid.
-
Kamus khusus
Contoh:
DR.
Abdush-Shobur Marzuq. Al-Mu’jam al-A’lam
wal-maudhu’at fi alQur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Syuruq. 1995. 3 jilid
Samih
‘Athifuzzain. Mu’jam al-Amtsal fi
al-Qur’an al-Karim. Kairo: Dar al-Kutub al-Mishriy. 2000.
-
Kamus subjek
Contoh:
Ahmad Abthoni
IKM. Kamus Lengkap Teknik (Inggris –
Indonesia). Surabaya: Gitamedia, 1998.
Kamus Lengkap Dunia Komputer. Yoygakarta: Andi, 2002
Menurut
jumlah bahasa yang digunakan, maka kamus dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
-
Kamus ekabahasa
Contoh:
Al-Munjid.
Beirut: Dar al-Fikr Samih ‘Athifuzzain.
Mu’jam Tafsir mufradat alfadh al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Kutub
al-Libanoniy. 2000
-
Kamus dwibahasa
Contoh:
Ahmad Warson
Munawwir. Al-Munawwir Kamus Arab –
Indonesia. Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir. 1984.
John M. Echols
dan Hassan Shadily. Kamus Inggris –
Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1990.
M. Mansoeor. English – Arabic Dictionary of Political,
Diplomatic and Conference Terms. New York: McGraw-Hill. 1961.
-
Kamus aneka bahasa
atau kamus poligot, yaitu kamus yang istilah-istilahnya dijelaskan dengan
berbagai bahasa.
Contoh:
Sugiarto. dkk. Kamus Indonesia – Daerah: Jawa, Bali, Sunda,
Madura. Jakarta: Gramedia, 2001.
3.
Almanak dan Buku
Tahunan
Almanak
adalah buku yang memuat informasi tentang data atau statistik yang berkaitan
dengan negara, kejadian, pejabat, subjek dan kehidupannya. Banyak almanak
subyek yang diterbitkan secara tahunan atau tengah tahunan, yang kadang-kadang
disebut dengan Yearbook atau Annuals atau buku tahunan. Biasanya almanak
memiliki bahasan yang lebih umum dibanding dengan buku tahunan.
Ada
almanak yang disusun secara kronologis, berdasarkan waktu yang umumnya memuat
informasi mengenai ramalan-ramalan cuaca, data statistik organisasi atau
lembaga, dan catatan-catatan mengenai kejadian atau peristiwa yang nyata dan
bersifat mutakhir. Yang termasuk dalam kategori ini antara lain;
The Hammond Almanac, The People’s Almanac, The Reader’s
Digest Almanac and yearbook, Whitaker’s Almanac, The World Almanac and book of
facts, The Guinness book of world records terbitan Bantam books di New York, berisi hal-hal yang bersifat paling. Seperti paling
besar dan paling kecil, paling tinggi dan paling rendah, paling panjang dan
paling pendek, dsb. Dari berbagai almanak tersebut yang paling banyak digunakan
adalah The World Almanac and book of facts, kemudian Information Please
Almanac, dan kemudian Whitaker’s Almanac.
Buku
tahunan adalah bahan rujukan yang memuat informasi mengenai catatan kejadian, perkembangan suatu masalah atau
subjek dalam satu tahun terakhir. Buku ini banyak digunakan di perpustakaan
untuk menjawab pertanyaan rujukan.
Ada
buku tahunan yang cakupannya sangat luas dan umum, yang bertujuan untuk
memberikan informasi mutakhir yang dimuat oleh ensiklopedi. Jenis ini sering
disebut dengan suplemen ensiklopedi. Dan ada pula buku tahunan yang membatasi
muatannya pada informasi dan fakta yang berkembang dan terjadi dalam kurun
waktu satu tahun, membatasi subjeknya, atau tempat kejadiannya. Buku tahunan
sangat berguna untuk penelitian sejarah karena disajikan secara lengkap dan
diterbitkan segera setelah terjadi suatu peristiwa tertentu.
Buku
yang berjudul Fact on file yearbook, The annual register of world events masuk
dalam kategori buku tahunan umum. Buku jenis ini juga dapat menjadi bahan
rujukan cepat. Kedua buku tersebut sering digunakan untuk meneliti data,
peristiwa, dan orang-orang terkenal dalam tahun penerbitannya. Fact on file
yearbook merupakan kumpulan data dari Fact on file yang tebit secara mingguan.
Di
Indonesia kita mengenal adanya Almanak Polri yang diterbitkan oleh Kepolisian
Negara RI. Almanak ini berisi informasi mengenai kejadian, peningkatan
kedisiplinan dan kinerja yang berkaitan dengan Polri dalam menjalankan tugasnya
dan pengabdiannya kepada masyarakat. Juga buku Rekaman Peristiwa yang
diterbikan oleh penerbit Sinar Harapan. Buku ini berisi peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi di Indonesia yang sebelumnya telah dimuat dalam harian
Sinar Harapan yang sekarang berubah nama menjadi Suara Pembaharuan.
4.
Buku pegangan dan
manual
Antara
buku pegangan dan manual sulit untuk dibedakan, keduanya seringkali dianggap sebagai sinonim, atau karena
kesulitan untuk memberikan difinisi sehingga keduanya disebut kompendium.
Buku
pegangan (handbook) berisi informasi mengenai petunjuk dan identifikasi suatu masalah secara mendasar. Buku ini banyak
memuat keterangan dan informasi yang berupa tabel-tabel, simbol, formula dan
istilah yang berkaitan dengan suatu subjek yang dibahasnya. Tujuan utama dari
penulisan buku pegangan dan manual adalah sebagai bahan rujukan cepat dalam
satu bidang atau cabang pengetahuan. Penekanannya lebih berat pada keberadaan
pengetahuan dibanding perkembangan baru. Buku pegangan ilmiah didukung oleh
batang tubuh pengetahuan pada subjek yang berkaitan. Contoh buku kelompok ini
adalah:
Contoh:
Endang Prahastuti. Petunjuk Teknis Praktikum Matakuliah Modiste
FPTK. Universitas Negeri Malang. Malang: UM, 1999.
Robert. C. Rosaler. ed. Standard
Handbook of Plant Engineering, New York: McGraw-Hill, 2002.
5.
Biografi
The Concise Oxford Dictionary dengan ringkas memberikan definisi biografi sebagai
penulisan tentang kehidupan seseorang. Lebih lengkap lagi biografi dapat dijelaskan
sebagai penulisan kehidupan seseorang yang diperoleh dari ingatan, dari bahan
tertulis atau secara lisan.
Sementara
itu Harold Nicolson memberikan definisi yang dapat diterapkan bagi karya
rujukan; biografi dapat menjadi bahan “sejarah”, dalam pandangan ini biografi harus
disusun dengan teliti dan mampu menggambarkan seseorang dalam hubungannya
dengan situasi yang ada saat oang itu hidup. Biografi harus menggambarkan seseorang
atau individu, semua karakter kemanusiaan yang dimiliki, tidak hanya menyajikan
kebaikannya saja tetapi juga kejelekannya. Biografi hendaknya ditulis dalam
bahasa yang baik dan dengan gaya tuturan yang
menyentuh perasaan.
Tujuan
penulisan biografi menurut Sir Sydney Lee, editor dari Dictionary of National Biography, adalah untuk menguraikan
kehidupan pribadi seseorang yang dihormati atau yang dapat diteladani. Karena
itu biografi yang ideal dapat mengungkapkan berbagai kejadian yang dialami
seseorang secara langsung atau tidak langsung. Demikian juga dengan sisi-sisi
kepribadiannya dan hasil-hasil yang dicapainya dalam kehidupannya.
Biografi
hendaknya disusun secara obyektif, tepat dan seimbang. Virginia Wolf, seorang penulis biografi terkenal menyatakan bahwa
pada dasarnya penulis biografi menulis dan memilih serta mengorganisir
informasi yang diperolehnya kemudian menguraikannya dengan sedemikian rupa
sehingga terasa hidup.
Ada
dua daya tarik biografi bagi pengguna, yaitu untuk memenuhi rasa ingin tahu kita
terhadap pribadi seseorang dan untuk mendapatkan pengetahuan secara riil
melalui orang lain. Dengan kata lain untuk mengetahui apa yang sesungguhnya
telah terjadi melalui pengalaman orang lain.
Ditinjau
dari segi cakupan isinya, maka sumber biografi bisa dibagi menjadi: • sumber
biografi umum universal seperti World Biography. New York, 1948-;
-
sumber biografi umum
nasional seperti Apa dan Siapa: sejumlah orang Indonesia 1983-1984. Jakarta,
Grafiti Pres, 1984:
-
sumber biografi
khusus seperti: Hart. Michael. Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam
sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya, 1983. Buku ini mendaftar seratus tokoh besar
yang pemikiran, kegiatan, langkah-langkah atau ajarannya sangat berpengaruh
bagi umat manusia di seluruh dunia.. Pada urutan pertama diletakkan nama Nabi
Muhammad saw.
Sumber biografi perseorangan yang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Otobiografi seperti
karya A.H. Nasution. Memenuhi panggilan tugas. 8 jilid. Jakarta: Gunung Agung;
Biografi seperti karya Adams, Cindy. Bung Karno: Penyambung lidah rakyat Indonesia.
Jakarta: Masagung, 1988.
B.
Jenis-jenis Biografi
Sekunder
1.
Bibliografi
Bibliografi
adalah daftar buku-buku dalam bidang atau subyek tertentu, di mana hakekat
keberadaan (lokasi) buku-buku tersebut tidak dibatasi pada satu perpustakaan
tertentu. Bibliografi biasanya disusun menurud abjad pengarang atau kronologis
atau subyek. Kadang-kadang bibliografi disertai dengan anotasi dan disebut
dengan bibliografi beranotasi.
Tujuan
bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui eksistensi sebuah dokumen atau
mengidentifikasi sebuah dokumen atau bahan pustaka lain sesuai dengan
keperluannya.
Contoh
Perpustakaan Nasional RI. Bibliografi Nasional Indonesia. Jakarta: Perpustakaan
Nasional.
Adwityani S. Bibliografi Beranotasi tahun 1997-2002: Buku Bacaan Umum/Dewasa dan
Remaja. Jakarta: Yayasan Buku Utama, 2004.
2.
Katalog
Katalog
dalam istilah perpustakaan adalah sarana yang mendaftar seluruh koleksi
perpustakaan. Dalam hal ini katalog dapat dibedakan menjadi:
-
Katalog Perpustakaan,
yaitu daftar buku atau koleksi yang dimiliki oleh suatu Perpustakaan tertentu.
Contoh: Katalog
Perpustakaan Pondok Pesantren Al-Hikam Callimachus. Penakes.
Jerome Samuel. Katalog
Beranotasi Ensiklopedi, Kamus, dan Daftar Istilah Bahasa Indonesia (1741-1995).
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001
-
Katalog Induk, daftar
buku atau koleksi yang tidak terbatas pada satu perpustakaan saja. Sudah tentu
dalam katalog semacam ini ada penunjukan terhadap keberadaan koleksinya.
Contoh:
Tabulas Septe Custodiarum
Super Bibliam di Inggris tahun 1300.
Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenschap di Indonesia tahun 1850
Katalog Induk
Disertasi Indonesia. Jakarta: PDII-LIPI.
3.
Indeks
Indeks
adalah sarana fisik yang mengacu ke bagian koleksi dokumen yang secara potensial
relevan dengan permintaan informasi. Ada indeks yang menyatu dengan sebuah buku
dan ada indeks yang terpisah dengan bahan pustaka yang diindeksnya. Indeks bisa
dikelompokkan menjadi:
-
Indeks buku, berisi
daftar kata-kata penting disertai nomor yang mengacu ke bagian koleksi dokumen.
Indeks jenis ini biasanya terletak pada bagian akhir sebuah buku.
-
Buku indeks,
merupakan sebuah buku yang berdiri sendiri bisa terdiri dari satu jilid atau
lebih berisi daftar kata-kata diserta dengan nomor yang mengacu kepada bagian
atau halaman sebuah buku atau sekumpulan buku.
Contoh: Akasah,
Badaruttamam. Index Al-Qur’an (Index Tafsir Al-Qur’an). Bandung: Badar,
1972.
Mohammad Fuad Abdul Baqi. Al-Mu’jam al-Mufahras li-alfadhi alQur’an al-Karim. Bandung: Angkasa.
A.J. Wensinck. Concordance
et Indices de la Tradition Musulmane: les six livres, le Musnad D’al-Darimi, le
Muwatta’ de Malik, le Musnad de Ahmad ibn Hanbal / Al-Mu’jam al-Mufahras
li-alfadhi al-Hadits an-Nabawi: ‘an al-Kutub as-Sittah wa’an Musnad adDarimi wa
Muwaththo’ Malik wa Musnad Ahmad bin Hanbal. Leiden: E.J. Brill, 1936. 8
jilid.
-
Majalah indeks,
merupakan terbitan berseri dengan kala terbit teratur yang berisi senarai
artikel yang dimuat dalam majalah primer.
Contoh: Indeks
Majalah Ilmiah Indonesia, Jakarta PDII-LIPI, 1959- Terbit dua tahun sekali.
Index Medicus Including Bibliography of Medical Review. Bethesda, Maryland: National Library of Medicine,
1960-.
Library
Literature. New York: The H.W. Wilson Company, 1921-
Dua bulanan, dengan kumulasi tahunan dan tiga tahunan. Library Literature, mencakup sekitar 220
judul majalah, sekitar 140 dari antaranya merupakan majalah terbitan Amerika,
sedangkan majalah nonbahasa Inggris yang dicakupnya berkisar 12-15% namun tidak
meliput majalah kepustakawanan terbitan Indonesia. Library Literature, tidak
bersifat selektif artinya mencakup semua yang diterbitkan dalam majalah
Perpustakaan, betapapun pendeknya artikel yang dicakup, berita, serta timbangan
buku, dan nota.
4.
Abstrak
Yang
dimaksud dengan abstrak disini adalah majalah abstrak, yaitu terbitan berseri dengan
frekuensi teratur yang berisi sari karangan atau abstrak dari artikel penting
dalam subyek tertentu yang terbit dalam majalah primer. Dapat juga abstrak ini
berasal dari sari karangan monograf berisi hasil penelitian, laporan
penelitian, paten, serta sumber primer lain dalam bidang tertentu.
Majalah
abstrak berfungsi juga sebagai indeks sehingga dapat digunakan sebagai sarana
temu balik informasi serta memberikan gambaran singkat mengenai penelitian yang
sedang berlangsung.
Tujuan
utama abstrak ada dua, yaitu:
-
Menghemat waktu
pemakai dengan cara memeriksa abstrak serta memeriksa apakah artikel yang
dibuatkan abstrak tersebut bermanfaat atau tidak bagi pemakai;
-
Membantu melakukan
penelusuran retrospektif tanpa melihat artikel sesungguhnya. Dalam hal ini
dapat dikatakan 48% peneliti menggunakan abstrak sebagai pengganti artikel sebenarnya.
Contoh: Kumpulan Abstrak Tesis – Disertasi Universitas
Negeri Malang. Malang PPS-UM, 2006
Library and
Information Science Abstracts (LISA).
London: Library Association, 1950-. Cakupan
majalah ini sangat luas meliputi ilmu informasi dan kepustakawanan. LISA
bersifat internasional dalam arti mengabstrak majalah terbitan 100 negara dalam
20 bahasa.
DAFTAR PUSTAKA
Dhiman, Anil K. and Sinha, Suresh C. 2002. Academic Libraries. New Delhi: Ess Ess Publications.
Katz, William A. 1982. Introduction
to reference work, vol.1 Basic information sources. 4th edition. New York:
McGrawHill.
Lembaga Perberdayaan Perpustakaan dan Informasi (LpPI). 2001. Pedoman
Pengelolaan Perpustakaan Madrasah. Yogyakarta: FKBA.
Mustafa, Badollahi dan Abdul Rahman Saleh. 1994. Bahan rujukan umum. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sinha, Suresh C. and Dhiman, Anil
K.. 2002. Special Libraries: Research
& Technical Libraries. New Delhi: Ess Ess Publications.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu
Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Trimo, Soejono. 1997. Buku Panduan
untuk Matakuliah Reference Work dan Bibliography dengan Sistem Modular.
Jakrata: Bumi Aksara.