21 Oktober 2021

Laporan "TITRIMETRI" Bagian II

Posted by Kayuya on 13.09.00 with No comments

"TITRIMETRI"

 Laporan Bagian II

Untuk bagian I, teman-teman bisa klik Laporan Praktikum "Titrimetri". Semoga bermanfaat 😊

F.    Hasil Pengamatan

1. Menentukan standarisasi larutan HCl

No

Aktivitas

Pengamatan

1

 

2

 

3

0,406 gram boraks (putih) + 100 mL H2O (bening)

25 mL larutan boraks + 1 tetes metil orange (orange)

Dititrasi

 

Larutan bening

 

Larutan berwarna kuning

 

-   Titrasi I: menghasilkan larutan berwarna orange  dengan V1= 7,2 mL

-   Titrasi II: menghasilkan larutan berwarna orange pekat  dengan V2= 7,2 mL

-   Titrasi III: menghasilkan larutan berwarna orange dengan V3= 7,1  mL

2. Penentuan Campuran Karbonat dan Dikarbonat

No

Aktivitas

Pengamatan

1

-       25 mL larutan sampel (bening) + 1 tetes metil (orange)

-       Dititrasi

 

Larutan berwarna kuning

 

-   Titrasi I: berwarna orange.

V1= 21,1 mL

-   Titrasi II: berwarna jingga.

V2= 20,8 mL

-   Titrasi III: berwarna jingga.

V3= 21,9 mL

2

-       25 mL larutan sampel (bening) + 5 tetes BaCl2

-       Larutan didiamkan sampai endapan turun

-       Larutan disaring + 1 tetes metil orange, kemudian dititrasi sebanyak 3 kali

 

Larutan keruh

 

Larutan bening, dan terdapat endapan di dasar erlenmeyer

Larutan berwarna kuning

Larutan berwarna kuning

-   Titrasi I: V1= 50 mL dan tidak terjadi perubahan warna

 

G.    Analisis Data

1.    Standarisasi  HCl

Dik: V Na2B4O7 awal (V1) = 25 mL

     V1                                = 7,2 mL

     V2                                = 7,2 mL

     V3                                = 7,1 mL

     W Na2B4O7 (V2)            = 0,4000 g = 400,0 mg

     BM Na2B4O7              = 381 g/mol = 381 mg/mmol

Dit: N HCl =…?

Peny :


2.      Penentuan Campuran Karbonat dan Bikarbonat

Dik:          N HCl            = 0,0889 N

                 (V­1)1                = 21,1 mL

                 (V­1)2                = 20,8 mL

                 (V­1)3                = 21,9 mL

                  V2                   = 50 mL

Dit  a. Kadar bikarbonat (HCO3-) = ......?

  b. Kadar karbonat (CO3-)       = ......?

Peny:

Jadi, kadar HCO3- dalam sampel yaitu sebanyak 0,98533 N

 

Jadi, kadar CO3- dalam sampel yaitu sebanyak 0,5762 N

 

H.    Pembahasan

Analisis titrimetri dilakukan dengan menitrasi suatu sampel tertentu dengan larutan standar, yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Prinsip kerja titratrimetri yakni titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna. Dalam percobaan ini larutan HCl merupakan larutan standar sekunder karena memiliki konsentrasi mudah berubah-ubah dan tidak stabil dalam penyimpanannya, selain itu HCl memiliki berat molekul lebih kecil dan derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer. Oleh karena itu, dilakukan standarisasi larutan terhadap HCl dengan menggunakan larutan boraks yang merupakan larutan standar primer. Larutan boraksdi gunakkan karena memiliki konsentrasi yang tetap dan stabil dalam penyimpanannya, memiliki massa setara relatif tinggi, yang berarti potensi kesalahan dalam standarisasi lebih kecil daripada dalam kasus bahan lain. Selain itu, boraks bersifat basa lemah sehingga dapat dengan mudah bereaksi dengan HCl.

Larutan boraks yang telah dibuat direaksikan dengan indikator metil orange dengan trayek pH (3,2 - 4,4) yang berfungsi untuk memberikan tanda perubahan saat titrasi berakhir yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada larutan yang dititrasi yaitu dari kuning menjadi orange. Indikator metil orange bersifat asam sehingga sesuai dengan larutan HCl yang akan distandarisasi yang bersifat asam pula. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:

Na2B4O7. 10H2O  +  2HCl    2NaCl  +  4H3BO3  +  5H2O

Titrasi larutan hingga terjadi perubahan warna dari kuning menajdi orang yang menandakan titik ekivalennya. Titik ekivalen adalah saat yang menunjukkan bahwa ekivalen perekasi-pereaksi sama. Proses titrasi ini dilakukan sebanyak 3 kali agar diperoleh hasil yang lebih akurat.  olume ratarata titran yang diperoleh adalah 7,16 mL sedangkan normalitas HCl sebesar 0,0733 N

Percobaan kedua yakni penentuan campuran karbonat dan bikarbonat. Larutan sampel campuran karbonat dan bikarbonat direaksikan dengan indikator metil orange (MO) sehingga menghasilkan warna kuning. Larutan dititrasi dengan larutan standar HCl sehingga menghasilkan larutan yang berwarna orange yang menandakan titik ekivalen dan titik akhir titrasi.  Hal ini dilakukan secara triplo sehingga volume rata-ratanya adalah 21,26 mL dengan kadar HCO3- dalam sampel yaitu sebanyak 0,98533 N. Adapun reaski yang terjadi:

HCO32- + HCl → H2CO3 + Cl-

Penentuan kadar bikarbonat dilakukan dengan mereaksikan larutan sampel dengan larutan BaCl2 10% sampai tidak terbentuk endapan lagi. Penambahan BaCl2 10% berfungsi untuk mengendapkan ion CO32- sampai membentuk BaCO3 sehingga tersisa bikarbonatnya. Larutan dengan endapan putih yang dihasilkan disaring kemudian filtrat yang diperoleh ditambahkan indikator metil orange (MO) yang berfungsi untuk memberikan tanda perubahan saat titrasi. Namun dalam percobaan ini, tidak terjadi perubahan warna hingga volume titrasi melebihi 50 mL. hal ini dikarenakan praktikan kurang teliti saat melakukan titrasi sehingga pada saat volume mencapai 50 ml, titran tidak ditambah dalam buret sehingga tidak diketahui jumlah titran yang digunakan untuk menitrasi larutan. Kadar bikarbonat yang diperoleh dengan volume titrasi 50 mL adalah 0,5762 N. Adapun reaksi yang terjadi yakni:

CO32- + BaCl2 → BaCO3 ↓(putih) + 2Cl-

HCO32- + HCl → H2CO3  +  Cl-

 

I.    Kesimpulan dan Saran

1.      Kesimpulan

a.       Normalitas larutan HCl yang diperoleh dari hasil standarisasi adalah 0,0733 N.

b.      Kadar karbonat dalam larutan sampel campuran yang digunakan adalah 0,98533 N sedangkan kadar bikarbonat sebesar 0,5762 N.

2.      Saran

a.       Praktikan diharapkan lebih hati-hati ketika melakukan percobaan ini, terkhusus pada titrasi agar kesalahan yang terjadi pada percobaan ketiga tidak terjadi lagi.

b.      Diharapkan asisten lebih mengawasi jalannya praktikum.

 

J.     Diskusi

Pada percobaan ketiga tidak tercapai titik ekivalen. Mungkin dikarenakan larutan BaCl2 yang diteteskan pada larutan sampel berlebih sehingga pada saat melakukan titrasi, tidak terjadi titik ekivalen hingga volume titrasi mencapai 50mL.

Categories:

0 comments:

Posting Komentar