16 Januari 2023

Al-Qur'an Sebagai Petunjuk Bagi Umat Manusia

Posted by Kayuya on 22.00.00 with No comments

AL-QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK BAGI UMAT MANUSIA

 

          Alquran Secara bahasa diambil dari kata:

انارقو -ةارق -ارقي - ا رق yang  berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari  ةارقلا yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi  dan  benar. Oleh  karena  itu  Alquran  harus  dibaca  dengan benar sesuai  sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan

apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Alquran baik secara teks, lisan ataupun budaya.

            Menurut  M.  Quraish  Shihab,  Alquran  secara  harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal  tulis  baca  lima  ribu  tahun  yang     lalu  yang  dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia. Dan juga Alquran mempunyai arti menumpulkan dan menghimpun qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata- kata  satu  dengan  yang  lain  dalam  suatu  ucapan  yang  tersusun rapih. Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar dari kata

qara’a, qira’atan, qur’anan.

            Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Menurut   Andi   Rosa   Alquran   merupakan   qodim   pada makna-makna yang bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada lafalnya. Dengan demikian Alquran dinyatakan  bahwasannya  bersifat  kalam  nafsi  berada  di  Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya bermuatan makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat mutasyabihat, sedangkan Alquran diturunkan ke bumi dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, merupakan kalam   lafdzi   yang   bermuatan   kalam   nafsi,   karena   tidak mengandung  ayat  mutasyabihat. Sementara  menurut  para  ahli  ushul  fiqh  Alquran  secara istilah adalah:


artinya :

“Alquran adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rosul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas”.7

Berdasarkan  definisi  di  atas,  maka  setidaknya  ada  lima faktor penting yang menjadi faktor karakteristik Alquran, yaitu:

1.   Alquran   adalah   firman   atau   kalam   Allah   SWT,   bukan perkataan mMalaikat Jibril (dia hanya penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi Muhammad SAW. (beliau hanya penerima wahyu Alquran dari Allah), dan bukan perkataan manusia biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya.

2.   Alquran  hanya  diberikan  kepada  Nabi  Muhammad  SAW.

Tidak diberikan kepada Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan   kepada   para   nabi   sebelumnya   bukan   bernama Alquran  tapi  memiliki  nama  lain;  Zabur  adalah  nama  kitab Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as.

3.   Alquran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak awal turunnya sampai sekarang dan mendatang tidak  seorangpun  yang  mampu  menandingi  Alquran,  baik secara individual maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra bahasa dan sependek-pendeknya surat atau ayat.

4.   Diriwayatkan secara mutawatir artinya Alquran diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang yang secara logika mereka mustahil untuk berdusta, periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara berturut-turut sampai kepada kita.

5.   Membaca  Alquran  dicatat  sebagai  amal  ibadah.  Di  antara sekian banyak bacaan, hanya membaca Alquran saja yang di anggap ibadah, sekalipun membaca tidak tahu maknanya, apalagi jika ia mengetahui makna ayat atau surat yang dibaca dan  mampu  mengamalkannya.  Adapun  bacaam-bacaan  lain tidak dinilai ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu.8 Jadi, pahala yang diperoleh pembaca selain Alquran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi bacaan sebagaimana dalam Alquran.

            Fungsi Alquran antara lain:

1.    Al-Huda (petunjuk)

            Di dalam Alquran ada tiga posisi Alquran yang fungsinya sebagai petunjuk. Alquran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Jadi Alquran tidak hanya  menjadi  petunjuk  bagi  umat  Islam  saja  tapi  bagi manusia secara umum.

2. Asy-Syifa

            Di dalam Alquran disebutkan bahwa Alquran merupakan obat bagi  penyakit  yang  ada  di  dalam  dada  manusia.  Penyakit dalam tubuh manusia memang tak hanya berupa penyakit fisik saja tapi bisa juga penyakit hati Perasaan manusia tidak selalu tenang, kadang merasa marah, iri, dengki, cemas, dan lain- lain.Seseorang yang membaca Alquran dan mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai penyakit hati tersebut. Alquran memang hanya berupa tulisan saja tapi dapat memberikan pencerahan   bagi   setiap   orang   yang   beriman.   Saat   hati seseorang terbuka dengan Alquran maka ia dapat mengobati dirinya sendiri sehingga perasaannya menjadi lebih tenang dan bahagia dengan berada di jalan Allah. Kemudian syifa (obat) yang saya bahas dalam penelitian ini melalu living quran pada praktik pengobatan Ustadz Sanwani.

3.    Al-Furqon (pemisah)

            Nama lain Alquran adalah Al-Furqon atau pemisah. Ini berkaitan dengan fungsi Alquran lainnya yang dapat menjadi pemisah  antara  yang  hak  dan  yang  batil,  atau  antara  yang benar dan yang salah. Di dalam Alquran dijelaskan berbagai macam hal yang termasuk kategori salah dan benar atau hak dan yang batil. Jadi jika sudah belajar Alquran dengan benar maka seseorang seharusnya dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Misalnya saja saat mencari keuntungan dengan berdagang, dijelaskan bahwa tidak benar jika melakukan penipuan dengan mengurangi berat sebuah barang dagangan. Begitu juga dengan berbagai permasalahan lainnya yang bisa diambil contohnya dari ayat-ayat Alquran.

4.   Al-Mu’izah (nasihat)

            Alquran juga berfungsi sebagai pembawa nasihat bagi orang- orang yang bertakwa. Di dalam Alquran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat, peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa, yang berjalan di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di dalam  Alquran biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya.

            Nasihat   dan   peringatan   tersebut   penting   karena   sebagai manusia kita sering menghadapi berbagai masalah dan cara penyelesaiannya sebaiknya diambi bdari ajaran agama. Bagaimana cara kita menghadapi tetangga, suami, orang tua, dan bahkan musuh kita telah diajarkan dalam Alquran.

14 Januari 2023

Spektrofotometer UV-Vis

Posted by Kayuya on 22.19.00 with No comments

Spektrofotometer UV-Vis

A.    Pengertian Spektrofotometri Uv-Vis

Spektrofotometri Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari  panjang gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultraviolet dan didaerah tampak. Spektrofotometri Uv-Vis (Ultra Violet-Visibel) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal  preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa. Spektrofotometri Uv-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisa, sehingga Spektrofotometri Uv-Vis lebih banyak digunakan untuk analisis kuantitatif dibanding kualitatif.

 

B.     Prinsip kerja Spektrofotometri Uv-Vis

Spektrofotometri uv-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.

 

C.    Bagian-bagian dan fungsi Spektrofotometri Uv-Vis

Adapun bagian-bagian dan fungsi masing-masing dari Spektofotometri Uv-Vis adalah sebgai berikut:

1.      Sumber cahaya

Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar  polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang Untuk Spektrofotometer. Sumber cahaya untuk Spektrofotometri:

 

a.       Lampu Deuterium

Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energi radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam  pemakaian.

b.      Lampu Tungsten (Wolfram)

Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000  jam pemakaian.

2.      Monokromator

Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis  pemeriksaan. Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar. Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar dibawah.

Adapun bagian-bagian dari Monokromator serta fungsinya antara lain:

a.       Prisma, berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi  polikromatis.

b.      Kisi difraksi, berfungsi menghasilkan penyebaran dispersi sinar secara merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.

c.       Celah optis, berfungsi untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh  panjang gelombang yang diharapkan.

3.      Kompartemen sampel

Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Kuvet yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a.       Permukaannya harus sejajar secara optis.

b.      Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan.

c.       Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia.

d.      Tidak rapuh.

e.       Bentuknya sederhana

Uv, Vis dan Uv-Vis menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap Uv sehingga  penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (Vis). Cuvet  biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.

4.      Detektor Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :

a.       Kepekaan yang tinggi

b.      Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

c.       Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

d.      Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

    Macam-macam detector:

a.       Detektor foto (Photo detector)

b.      Photocell

c.       Phototube

d.      Hantara Foto

e.       Dioda Foto

f.        Detektor Panas

g.      Read Out

Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal dari detektor.

 

D.    Cara kerja Spektrofotometri Uv-Vis

Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang  bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator  pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.



E.     Prosedur Pemakaian Spektrofometer UV-VIS

1.      Putar tombol on-off (disebelah kiri) kekanan. Biarkan 15 menit untuk memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angka nol pada petunjuk %T.

2.      Putar tombol pengatur panjang gelombang (yang ada di sebelah atas alat) untuk memilah panjang gelombang sesuai panjang gelombang yang diinginkan.

3.      Masukkan kuvet yang berisi paling sedikit 3 ml aquadest kedalam tempat sampel (sebelum memasukkan kuvet, pastikan kuvet dalam keadaan kering dengan mengeringkannya dengan kertas tissue (tutup penutup sampel.

4.      Putar tombol pengatur cahaya (tombol yang terletak disebelah kanan) sehingga %T menunjuk angka 100 atau A menunjuk angka nol.

5.      Angkat kuvet yang berisi aquadest deri tempat sampel dengan tutup. ganti isi kuvet dengan larutan lampu, baca serapannya.

6.      Ganti larutan blanko dalam kuvet dengan larutan standar atau larutan uji,  baca serapannya.

 

F.     Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Analisis Spektrofotometri Uv - Vis

 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri Uv-Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak  berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang  berwarna. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan:

1.      Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar Uv-Vis hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:

a.       Reaksinya selektif dan sensitif

b.      Reaksinya cepat, kuantitatif dan reprodusibel

c.       Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama  b.

2.      Waktu operasional (operating time)

Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau  pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu  pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. Pada saat awal terjadi reaksi, absorbansi senyawa yang berwarna ini meningkat smpai waktu tertentu hingga diperoleh absorbansi yang stabil. Semakin lama waktu pengukuran, maka ada kemungkinan senyawa yang berwarna tersebut menjadi rusak atau terurai sehingga intensitas warnanya turun akibatnya absorbansinya juga turun. Karena alasan inilah, maka untunk  pengukuran senyawa berwarna (hasil suatu reaksi kimia) harus dilakukan  pada saat waktu operasional.

3.      Pemilihan panjang gelombang

Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan  baku pada konsenterasi tertentu. Kadang-kadang dijumpai keadaan yang mana pemakaian panjang gelombang maksimal kurang baik. Hal ini karena karena misalnya, selain zat yang akan dianalisis, juga terdapat zat lain yang mempunyai absorbansi pada panjang gelombang tersebut. Ada  beberapa variable yang dapat mempengaruhi absorbansi yaitu jenis  pelarut, pH larutan, suhu, konsentrasi dan zat-zat pengganggu.

4.      Pembuatan kurva baku

Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianilisis dengen  berbagai konsenterasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (X). bila hokum Lamber-Beer terpenuhi, maka kurva baku berupa garis lurus.

5.      Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan

Absorban yang terbaca pada spektrofotometri hendaknya antara 0,2 sampai 0,8 atau 15% sampai 70% jika dibaca sebagai transmitansi. Anjuran ini berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5%.

 

G.    Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometri Uv-Vis

1.      Kelebihan Spektrofotometri Uv-Vis

a.       Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi.

b.      Caranya sederhana.

c.       Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil.

2.      Kekurangan Spektrofotometri Uv-Vis

a.       Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari kuvet.

b.      Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm.

c.       Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energy eksitasi rendah.

d.      Sinar yang dipakai harus monokromatis. Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri

 

H.    Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri Uv-Vis

Ketika cahaya dengan berbagai panjang gelombang (cahaya  polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang  peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.

Jika zat menyerap cahaya tampak dan Uv maka akan terjadi  perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi).

Gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio. Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan. Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)).

Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel. dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi:

“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. Pengurangan intesitas cahaya monokromatis yang melalui suatu larutan berwarna berlangsung secara ekspnensial dan bergantung pada panjang larutanyang dilalui cahaya dan kadar zat dalam larutan.

Perbandingan It/I0 disebut sebagai transmisi sinar (T) dan dinyatakan dalam persen (%). Serapan absorbance) = A atau disebut juga kerapatan optic (optical density) = OD, merupakan istilah yang lebih sering digunakan dan berasal dari persamaan:

A = -log T,  Jadi  A = k c l

Pada alat spektrofotometer yang lebih canggih, sinar yang dating  benar-benar diusahakan berupa sinar monokromatis dengan cara membuat container larutan (kuvet) yang sedemikian rupa, sehingga tidak ada sinar yang tertahan. Jika jalur sinar pada setiap bagian kuvet itu sama, maka nilai k untuk berbagai senyawa dalam berbagai larutan dan berbagai panjang gelombang dapat dihitung. Bila konsentrasi dinyatakan mol/liter, jarak tempuh cahaya dalam cm, maka nilai k disebut sebagai koefisien ekstingsi molar yaitu serapan atau absorbansi satu molar suatu larutan dengan jarak tempuh cahaya 1 cm. Pada pengenceran kadar dalam darah atau urin akan terjadi pengenceran bahan-bahan yang diperiksa dengan berbagai pereaksi.

 

I.       Kalibrasi Spektrofotometri Uv-Vis

 Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan absorbansi.

1.      Kalibrasi Panjang gelombang

Menggunakan filter gelas helium oksida yang mempunyai panjang gelombang acuan (nm) , pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara) , Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang gelombang acuan.

2.      Kalibrasi Absorbans

Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A) , Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B) , buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%).

3.      Cara Pemeliharaan

Cara pemeliharaan spektrofotometer Uv- Vis adalah kompartment sampel selalu dibersihkan, suhu penyimpanan stabil, meja permanen, gunakan stabilizer, masukkan kuvet tegak lurus, alat harus selalu diperiksa, kuvet yang digunakan harus bersih. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena akan dapat mengganggu  pengukuran. Simpan spektrofotometer di ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang permanen. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

4.      Aplikasi

Uv-Vis spektroskopi secara rutin digunakan dalam kuantitatif penentuan larutan dari logam transisi ion dan sangat dikonjugasikan senyawa organik, studi fotoelektrokimia lapisan tipis CdS hasil deposisi metode CBD, meneliti pengaruh kelembaban terhadap absorbansi optik lapisan gelatin dan dalam penentuan konsentrasi suatu larutan yang belum diketahui konsentrasinya menggunakan larutan standar.



DAFTAR PUSTAKA

Alfiyani, Reni. 2017. Jurnal Praktikum Analitik III Spektroskopi UV-VIS. Surabaya: FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

Suhartati, Tati. 2017. Dasar-dasar Spektrofometri UV-VIS Dan Spektrometri  Massa Untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja Anggota IKAPI.