AL-QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK BAGI UMAT MANUSIA
Alquran Secara bahasa
diambil dari kata:
انارقو -ةارق -ارقي - ا رق
yang berarti sesuatu
yang
dibaca.
Arti ini mempunyai makna anjuran
kepada umat Islam untuk membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari
ةارقلا yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab
seolah-olah
Alquran menghimpun
beberapa huruf, kata, dan kalimat secara
tertib sehingga tersusun
rapi dan benar. Oleh karena itu
Alquran harus dibaca
dengan benar sesuai sesuai dengan
makhraj dan sifat-sifat hurufnya,
juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan
apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Alquran
baik secara teks, lisan ataupun budaya.
Menurut M.
Quraish Shihab, Alquran
secara harfiyah berarti bacaan
yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada
suatu bacaanpun sejak manusia mengenal
tulis baca lima
ribu tahun yang
lalu yang dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna
lagi mulia. Dan juga Alquran mempunyai
arti menumpulkan dan menghimpun qira’ah berarti
menghimpun huruf-huruf dan kata- kata
satu dengan yang
lain dalam suatu
ucapan yang tersusun rapih. Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar dari kata
qara’a, qira’atan, qur’anan.
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Menurut Andi Rosa Alquran merupakan qodim pada makna-makna yang bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada lafalnya. Dengan demikian Alquran dinyatakan bahwasannya bersifat kalam nafsi berada di Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya bermuatan makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat mutasyabihat, sedangkan Alquran diturunkan ke bumi dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, merupakan kalam lafdzi yang bermuatan kalam nafsi, karena tidak mengandung ayat mutasyabihat. Sementara menurut para ahli ushul fiqh Alquran secara istilah adalah:
artinya :
“Alquran adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rosul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas”.7
Berdasarkan definisi
di atas, maka
setidaknya ada lima faktor penting yang menjadi faktor
karakteristik Alquran, yaitu:
1. Alquran
adalah firman atau
kalam Allah SWT,
bukan perkataan mMalaikat Jibril (dia hanya penyampai wahyu dari Allah),
bukan sabda Nabi Muhammad SAW. (beliau hanya penerima wahyu Alquran dari
Allah), dan bukan perkataan manusia biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya.
2. Alquran
hanya diberikan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Tidak diberikan kepada
Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada
para nabi sebelumnya
bukan bernama Alquran tapi
memiliki nama lain;
Zabur adalah nama kitab Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang
diberikan kepada Nabi Isa as.
3. Alquran adalah mukjizat, maka dalam
sepanjang sejarah umat manusia sejak awal turunnya sampai sekarang dan
mendatang tidak seorangpun yang
mampu menandingi Alquran,
baik secara individual maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra
bahasa dan sependek-pendeknya surat atau ayat.
4. Diriwayatkan secara mutawatir artinya
Alquran diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang yang secara logika mereka
mustahil untuk berdusta, periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara
berturut-turut sampai kepada kita.
5. Membaca
Alquran dicatat sebagai
amal ibadah. Di
antara sekian banyak bacaan, hanya membaca Alquran saja yang di anggap
ibadah, sekalipun membaca tidak tahu maknanya, apalagi jika ia mengetahui makna
ayat atau surat yang dibaca dan
mampu mengamalkannya. Adapun
bacaam-bacaan lain tidak dinilai
ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu.8 Jadi, pahala yang
diperoleh pembaca selain Alquran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi
bacaan sebagaimana dalam Alquran.
Fungsi Alquran antara lain:
1. Al-Huda (petunjuk)
Di dalam Alquran ada tiga posisi Alquran yang fungsinya
sebagai petunjuk. Alquran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk
bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
Jadi Alquran tidak hanya menjadi petunjuk
bagi umat Islam
saja tapi bagi manusia secara umum.
2. Asy-Syifa
Di dalam Alquran disebutkan bahwa Alquran merupakan obat
bagi penyakit yang
ada di dalam
dada manusia. Penyakit dalam tubuh manusia memang tak hanya
berupa penyakit fisik saja tapi bisa juga penyakit hati Perasaan manusia tidak
selalu tenang, kadang merasa marah, iri, dengki, cemas, dan lain- lain.Seseorang
yang membaca Alquran dan mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai penyakit
hati tersebut. Alquran memang hanya berupa tulisan saja tapi dapat memberikan
pencerahan bagi setiap
orang yang beriman.
Saat hati seseorang terbuka
dengan Alquran maka ia dapat mengobati dirinya sendiri sehingga perasaannya
menjadi lebih tenang dan bahagia dengan berada di jalan Allah. Kemudian syifa
(obat) yang saya bahas dalam penelitian ini melalu living quran pada praktik
pengobatan Ustadz Sanwani.
3. Al-Furqon (pemisah)
Nama lain Alquran adalah Al-Furqon atau pemisah. Ini
berkaitan dengan fungsi Alquran lainnya yang dapat menjadi pemisah antara
yang hak dan
yang batil, atau
antara yang benar dan yang salah.
Di dalam Alquran dijelaskan berbagai macam hal yang termasuk kategori salah dan
benar atau hak dan yang batil. Jadi jika sudah belajar Alquran dengan benar
maka seseorang seharusnya dapat membedakan antara yang benar dan yang salah.
Misalnya saja saat mencari keuntungan dengan berdagang, dijelaskan bahwa tidak
benar jika melakukan penipuan dengan mengurangi berat sebuah barang dagangan.
Begitu juga dengan berbagai permasalahan lainnya yang bisa diambil contohnya
dari ayat-ayat Alquran.
4. Al-Mu’izah (nasihat)
Alquran juga berfungsi sebagai pembawa nasihat bagi orang- orang yang bertakwa. Di dalam Alquran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat, peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa, yang berjalan di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di dalam Alquran biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya.
Nasihat dan peringatan tersebut penting karena sebagai manusia kita sering menghadapi berbagai masalah dan cara penyelesaiannya sebaiknya diambi bdari ajaran agama. Bagaimana cara kita menghadapi tetangga, suami, orang tua, dan bahkan musuh kita telah diajarkan dalam Alquran.
0 comments:
Posting Komentar