16 Januari 2023

Al-Qur'an Sebagai Petunjuk Bagi Umat Manusia

Posted by Kayuya on 22.00.00 with No comments

AL-QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK BAGI UMAT MANUSIA

 

          Alquran Secara bahasa diambil dari kata:

انارقو -ةارق -ارقي - ا رق yang  berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari  ةارقلا yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi  dan  benar. Oleh  karena  itu  Alquran  harus  dibaca  dengan benar sesuai  sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan

apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Alquran baik secara teks, lisan ataupun budaya.

            Menurut  M.  Quraish  Shihab,  Alquran  secara  harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal  tulis  baca  lima  ribu  tahun  yang     lalu  yang  dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia. Dan juga Alquran mempunyai arti menumpulkan dan menghimpun qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata- kata  satu  dengan  yang  lain  dalam  suatu  ucapan  yang  tersusun rapih. Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar dari kata

qara’a, qira’atan, qur’anan.

            Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Menurut   Andi   Rosa   Alquran   merupakan   qodim   pada makna-makna yang bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada lafalnya. Dengan demikian Alquran dinyatakan  bahwasannya  bersifat  kalam  nafsi  berada  di  Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya bermuatan makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat mutasyabihat, sedangkan Alquran diturunkan ke bumi dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, merupakan kalam   lafdzi   yang   bermuatan   kalam   nafsi,   karena   tidak mengandung  ayat  mutasyabihat. Sementara  menurut  para  ahli  ushul  fiqh  Alquran  secara istilah adalah:


artinya :

“Alquran adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rosul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas”.7

Berdasarkan  definisi  di  atas,  maka  setidaknya  ada  lima faktor penting yang menjadi faktor karakteristik Alquran, yaitu:

1.   Alquran   adalah   firman   atau   kalam   Allah   SWT,   bukan perkataan mMalaikat Jibril (dia hanya penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi Muhammad SAW. (beliau hanya penerima wahyu Alquran dari Allah), dan bukan perkataan manusia biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya.

2.   Alquran  hanya  diberikan  kepada  Nabi  Muhammad  SAW.

Tidak diberikan kepada Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan   kepada   para   nabi   sebelumnya   bukan   bernama Alquran  tapi  memiliki  nama  lain;  Zabur  adalah  nama  kitab Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as.

3.   Alquran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak awal turunnya sampai sekarang dan mendatang tidak  seorangpun  yang  mampu  menandingi  Alquran,  baik secara individual maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra bahasa dan sependek-pendeknya surat atau ayat.

4.   Diriwayatkan secara mutawatir artinya Alquran diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang yang secara logika mereka mustahil untuk berdusta, periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara berturut-turut sampai kepada kita.

5.   Membaca  Alquran  dicatat  sebagai  amal  ibadah.  Di  antara sekian banyak bacaan, hanya membaca Alquran saja yang di anggap ibadah, sekalipun membaca tidak tahu maknanya, apalagi jika ia mengetahui makna ayat atau surat yang dibaca dan  mampu  mengamalkannya.  Adapun  bacaam-bacaan  lain tidak dinilai ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu.8 Jadi, pahala yang diperoleh pembaca selain Alquran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi bacaan sebagaimana dalam Alquran.

            Fungsi Alquran antara lain:

1.    Al-Huda (petunjuk)

            Di dalam Alquran ada tiga posisi Alquran yang fungsinya sebagai petunjuk. Alquran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Jadi Alquran tidak hanya  menjadi  petunjuk  bagi  umat  Islam  saja  tapi  bagi manusia secara umum.

2. Asy-Syifa

            Di dalam Alquran disebutkan bahwa Alquran merupakan obat bagi  penyakit  yang  ada  di  dalam  dada  manusia.  Penyakit dalam tubuh manusia memang tak hanya berupa penyakit fisik saja tapi bisa juga penyakit hati Perasaan manusia tidak selalu tenang, kadang merasa marah, iri, dengki, cemas, dan lain- lain.Seseorang yang membaca Alquran dan mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai penyakit hati tersebut. Alquran memang hanya berupa tulisan saja tapi dapat memberikan pencerahan   bagi   setiap   orang   yang   beriman.   Saat   hati seseorang terbuka dengan Alquran maka ia dapat mengobati dirinya sendiri sehingga perasaannya menjadi lebih tenang dan bahagia dengan berada di jalan Allah. Kemudian syifa (obat) yang saya bahas dalam penelitian ini melalu living quran pada praktik pengobatan Ustadz Sanwani.

3.    Al-Furqon (pemisah)

            Nama lain Alquran adalah Al-Furqon atau pemisah. Ini berkaitan dengan fungsi Alquran lainnya yang dapat menjadi pemisah  antara  yang  hak  dan  yang  batil,  atau  antara  yang benar dan yang salah. Di dalam Alquran dijelaskan berbagai macam hal yang termasuk kategori salah dan benar atau hak dan yang batil. Jadi jika sudah belajar Alquran dengan benar maka seseorang seharusnya dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Misalnya saja saat mencari keuntungan dengan berdagang, dijelaskan bahwa tidak benar jika melakukan penipuan dengan mengurangi berat sebuah barang dagangan. Begitu juga dengan berbagai permasalahan lainnya yang bisa diambil contohnya dari ayat-ayat Alquran.

4.   Al-Mu’izah (nasihat)

            Alquran juga berfungsi sebagai pembawa nasihat bagi orang- orang yang bertakwa. Di dalam Alquran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat, peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa, yang berjalan di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di dalam  Alquran biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya.

            Nasihat   dan   peringatan   tersebut   penting   karena   sebagai manusia kita sering menghadapi berbagai masalah dan cara penyelesaiannya sebaiknya diambi bdari ajaran agama. Bagaimana cara kita menghadapi tetangga, suami, orang tua, dan bahkan musuh kita telah diajarkan dalam Alquran.

Categories:

0 comments:

Posting Komentar